Propaganda Dalam Kegiatan Politik
Banyak orang beranggapan bahwasannya propaganda diartikan secara serampangan sehingga mereduksi artinya, sampai-sampai tak jarang pula jika akhirnya propaganda identik dengan keburukan atau teror, maka kemudian propaganda memiliki kesan negatif yang seolah-olah propaganda identik dengan komunikasi yang menghalalkan segala cara. Hal ini sangatlah wajar jika banyak persepsi orang menganggap demikian, karena kalau kita mundur kebelakang melihat sejarah dalam perkembangannya seperti pada era negara Jerman.
Pada masa kekuasaan rezim Adolf Hitler dengan partainya
bernama Nazi yang menganut ideologi fasisme, pada saat itu Hitler membentuk
sebuah badan propaganda supaya tujuannya tercapai, tujuannya dalam membentuk
badan propaganda adalah dengan cara menggunakan sentimen emosi pada massa,
bahkan untuk tujuannya tersebut tak tanggung-tanggung dilakukan tanpa
mengindahkan kebenaran, apakah objektif atau tidak serta apakah benar atau
tidak, hal itu tidak menjadi soal, yang penting apapun dilakukan demi mencapai
tujuan dengan hanya semata-mata membangkitkan rasa emosional dan mengabaikan
faktor intelektual serta pikiran yang rasional, yang terpenting baginya tujuannya
tercapai. Dalam hal inilah yang mengakibatkan makna dari propaganda itu sendiri
menjadi peyoratif sedikit mengalami distorsi dari arti yang sebenarnya.
Secara definisi sederhananya kegiatan propaganda merupakan
suatu upaya aktivitas gerakan yang mana dalam penggunaannya bertujuan untuk
sebuah cara dalam menyebarkan suatu sumber informasi dari komunikator menuju ke
komunikan agar apa yang dikomunikasikan membuat si komunikan atau audience
dapat terpengaruh, atau secara mudahnya adalah intinya merupakan suatu
aktivitas kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan isi pesan atau sumber
informasi untuk dapat mempengaruhi ke kalangan masyarakat atau khalayak. Di
dalam pelakunya sendiri praktik kegiatan propaganda bisa dilakukan oleh perorangan
ataupun sekelompok orang tertentu, yang terpenting adalah tujuannya dapat
merubah atau mempengaruhi terhadap audience atau khalayak.
Sedangkan secara pengertian mudahnya dari politik adalah
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan akhirnya ialah untuk merebut
atau mempertahankan sebuah kekuasaan.
Di Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang bentuk
sistem pemerintahannya adalah demokrasi, yang artinya ialah merupakan kekuasaan
tertinggi dalam berdirinya sebuah negara berada di tangan rakyatnya. Oleh
karena itu dalam kegiatan perpolitikan di Indonesia tak bisa terlepaskan dengan
adanya rakyat, yang berarti rakyat memegang kendali akan adanya sistem
pemerintahan di negeri ini. Rakyat ikut andil besar dalam sebuah kegiatan
perpolitikan tersebut.
Dalam kaitannya propaganda dengan kegiatan politik,
diharapkan dengan melalui cara propaganda, bisa menjadi cara usaha-usaha
pemerintah, partai atau golongan yang berpengaruh untuk mencapai tujuan
strategis atau taktis yang bertekad untuk menarik simpati rakyat. Ini dilakukan
melalui upaya himbauan atau seruan khas berjangka pendek, dengan harapan
propaganda politik dapat menyebarkan doktrin dan penyebaran keyakinan politik
tertentu.
Bagi saya kegiatan kampanye politik merupakan sebuah bentuk
aktivitas dalam praktik propaganda, karena di dalam kampanye tersebut biasanya menyebarkan
suatu informasi yang bertujuan untuk menyalurkan atau menyebarkan doktrin guna
memobilisasi massa, supaya biar bisa memilih calon kandidat yang dikampanyekan
tersebut, yang artinya adalah untuk mendapatkan harapan sebuah dukungan supaya
bisa menjabat apa yang di inginkan. Dan dalam kegiatan kampanye tersebut
biasanya menggembor-gemborkan tujuan calon kandidat tentang keinginannya kalau
bisa terpilih dari jabatan yang didambakan, biasanya calon kandidat mempunyai
visi misi slogan yang optimis bertekad yang pada akhirnya intinya demi bangsa
dan negara hahah pokok poin dari yang dikampanyekan adalah mengatasnamakan
rakyat.
Dan pada zaman sekarang ini yang dimana teknologi berkembang
secara pesat, kegiatan propaganda pun mengikuti perubahan bukan hanya melaui
berkomunikasi dalam bentuk penyampaian pesan dari mulut komunikator ke
komunikan atau khalayak, tapi aktivitas propaganda merambah ke media massa.
Seperti halnya memanfaatkan media cetak, media elektronik, dan media internet
(cyber media).
Media cetak yang digunakan dalam kegiatan aktivitas propaganda
tersebut biasanya dengan mencetak poster ataupun banner yang disebarkan seperti
dibagian tempat di dinding, pohon, ataupun tiang listrik yang bermuatan visi
misi calon kandidat yang di kampanyekan.
Media elektronik yang digunakan dalam kegiatan aktivitas
propaganda biasanya meliputi seperti memanfaatkan penggunaan iklan yang ada di
TV yang umumnya ditampilkan berupa video tentang janji-janji jika terpilih pada
saat pemilu nanti.
Media internet yang digunakan dalam kegiatan aktivitas propaganda
tersebut antara lain berupa penyebaran janji-janji calon kandidat serta visi
misi, dengan medium yang dipakai berupa media sosial atau website.
Dengan demikian menggunakan bantuan dari berbagai media tersebut diharapkan bisa memperkuat argumentasi secara serentak serta supaya membentuk citra politik dari calon kandidat yang dikampanyekan, dan diharapkan banyak masyarakat mengerti tentang visi misi atau janji-janji jika terpilih dalam pemilu nanti.
Komentar
Posting Komentar