Menyoal Sistem Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 Ala Nadiem Makarim di Tengah Pandemi Covid-19
Menyoal Sistem Pendidikan di Era
Revolusi Industri 4.0 Ala Nadiem Makarim di Tengah Pandemi Covid-19
Ilustrasi 4.0
Pada zaman
sekarang ini, kehidupan kita tak bisa terlepaskan oleh adanya sebuah teknologi.
Kita semua hidup dimana teknologi menjadi sebagai sebuah sarana kebutuhan wajib
buat membantu kehidupan manusia yang berfungsi untuk memberikan akses kemudahan
serta kenyamanan. Dengan kata lain kehidupan kita terasa tidak sempurna jika
belum menggunakan atau memanfaatkan teknologi pada masa sekarang ini. Oleh
karena itu di era revolusi industri 4.0 sekarang ini, kehidupan manusia selalu
bergantung oleh adanya sebuah sistem teknologi dengan berkaitan oleh adanya
internet untuk memudahkan kehidupan manusia.
Lantas apa
hubungannya dengan sistem pendidikan sekarang ini? Baik, di dalam sebuah sistem
pendidikan dari masa ke masa. Sebagai seorang pelajar, kita akan bergantung
oleh adanya figur seorang guru untuk bertujuan sebagai pendidik siswa dan
mengajar siswa supaya paham akan suatu materi pembelajaran yang yang
dipelajarinya. Oleh karena itu, tugas dan fungsi peran guru ini sangat sentral
bagi sebuah pendidikan. Guru bukan hanya sekedar mengajar saja tapi juga
mendidik siswa supaya menjadi seorang pelajar yang mempunyai etika dan tata
karma dalam keberlangsungan kehidupannya. Tapi dimasa sekarang ini agaknya
beda, karena fungsi peran dan tugas seorang guru tidak bisa sempurna sebagai
mana mestinya, guru hanya dijadikan sebuah komoditas sistem pendidikan untuk
memenuhi sebagai pengajar saja dengan kata lain hanya dijadikan sebagai sosok
pembantu untuk mencerdaskan rakyat Indonesia.
Sosok seorang guru pada masa
sekarang ini sangat takut atau sangat berhati-hati dalam mendidik seorang
siswa, banyak siswa pada zaman sekarang ini tidak memiliki etika sopan santun
terhadap orang yang lebih tua, dan sebagai guru pun wajib adanya mendidik
seorang siswa supaya bukan hanya pintar dalam bidang pembelajaran materi saja
tapi juga dalam kaitannya dengan etika dan tata karma seorang pelajar.
Maka dari itu pendidikan
karakter sangat diperlukan dengan adanya sebuah sistem pendidikan di Indonesia
ini, supaya siswa mempunyai bukan hanya bekal ilmu saja tapi juga membentuk
karakter siswa agar bisa menjadi orang yang pintar dalam berfikir dan juga
pintar dalam bermoral serta beretika baik, sehingga sosok guru menjadi figur
yang di hormati dan di segani oleh para murid-muridnya. Karena pada dasarnya
seorang guru adalah orang tua kita di dalam lingkup sekolah.
Tapi di era
revolusi industri 4.0 ini agaknya peran seorang guru kurang maksimal, yang dimana
sebagiannya digantikan oleh adanya sebuah teknologi dan dibarengi dengan adanya
internet untuk penyanggannya, dengan kata lain sistem pendidikan di Indonesia
sekarang ini bisa diakses tanpa harus datang ke sekolah untuk menempuhnya.
Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim membuat kebijakan mewajibkan
sistem pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh atau melalui daring (online)
dan juga mempermanenkan meskipun pandemi Covid-19 sudah berakhir. Di dalam pernyataannya
mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran bisa menggunakan model daring dan
luring. Kalau menggunakan model luring harus melihat situasi tempat dimana
siswa tinggal untuk bertujuan sebagai tolak ukur indikator pergerakan
penyebaran Covid-19 di Indonesia, dengan melihat wilayahnya termasuk zona
merah, zona kuning, zona oranye atau zona hijau. Persyaratan ini sebagai salah
satu untuk bisa menempuh pendidikan dengan model luring, dengan artian tidak
semuanya bisa menggunakan sistem model belajar luring atau pertemuan langsung
(offline). Memang bertujuan baik untuk mencegah dan memputus penyebaran mata
rantai Covid-19 ini. Tapi hal ini menjadikan saya agaknya kurang srek atau
kurang puas dan juga hal ini menjadi permasalahan yang paling mendasar untuk
melihat pendidikan sekarang ini, dikarenakan pendidikan karakter akan kurang
maksimal dengan adanya proses pembelajaran dengan model sekarang ini.
Dan juga
permasalahan lain yang di hadapi ketika menggunakan model pembelajaran sistem daring
adalah tidak semua para siswa atau guru mempunyai fasilitas yang memadai untuk
melakukan sistem pembelajaran dengan model online ini, entah itu tidak
mempunyai alat komunikasi seperti smartphone untuk media alat perantara
pembelajaran atau sinyal di wiliyah tersebut belum memadai, sehingga akan menjadi suatu kendala untuk produktivitas sistem belajar mengajar.
Sehingga sistem
pendidikan di era revolusi industri 4.0 di Indonesia agaknya kurang maksimal, dikarenakan
banyak permasalahan-permasalahan yang belum sepenuhnya bisa diatasi oleh
pemerintah. Seperti halnya teknologi di Indonesia yang belum menyeluruh sampai
ke berbagai pelosok negeri. Seperti permasalahan tidak semua masyarakat
Indonesia akan melek adanya internet, dikarenakan fasilitas di wilayahnya belum
memadai. Dengan permasalahan-permasalahan seperti ini, semoga pemerintah
Indonesia bisa meminimalisir akan kendala yang dihadapi masyarakat tersebut
dengan membuat aturan atau kebijakan yang bertujuan untuk memakmurkan rakyat
Indonesia.
Komentar
Posting Komentar